LAPORAN WORKSHOP
PENGEMBANGAN SRI TOTAL ORGANIK DAN RENCANA TINDAK LANJUT KUNJUNGAN TOKOH
SRI DUNIA PROF. NORMAN UPHOFF DARI CORNEL
UNIVERSITY, USA KE PUSAT PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGEMBANGAN METHODE
SRI ORGANIK ALIKSA ORGANIK SRI NAGRAK, DI ECO FARMING VILLAGE NAGRAK-SUKABUMI
DAN KANTOR ALIKSA ORGANIK SRI NAGRAK DI DEPOK, JAWA BARAT
INDONESIA,
17 – 18 JANUARI 2008
KATA
PENGANTAR
Untuk memperoleh informasi dan pengalaman dalam pengembangan usahatani
System of Rice Intensification (SRI) serta melakukan evaluasi hasil penerapan
pengembangan usahatani SRI ditinjau dari beberapa aspek, maka pada kesempatan
kunjungan Prof. Norman Uphoff seorang tokoh SRI Dunia dari Cornel University,
dan atas dukungan MR. Suichi Sato Yayasan Organik SRI telah menyelenggarakan
“Workshop Pengembangan SRI Organik yang dilaksanakan pada tanggal
16 s/d 17 Januari 2008 di Nagrak Organic SRI Center yang diikuti oleh
petani pelaku SRI organik, Masyarakat Pertanian Organik (MAPORINA), Dewan
Pemerhati Kehutanan, Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS), Perguruan Tinggi
(IPB, UNPAD, ITB), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Dit. Pengelolaan
Lahan Deptan , Dep. PU, NGO dan Pemerintah Daerah setempat. serta pada
tanggal 18 Januari 2008 Prof. Norman Uphoff melakukan kegiatan kunjungan
lapangan dan diskusi terbatas dengan petani dan Yayasan Aliksa Organik
SRI di Kota Depok.
Laporan hasil
workshop dan Rencana Tindak Lanjut ini diharapkan dapat memberikan bahan
masukan untuk penyempurnaan pengembangan usahatani padi SRI organik sebagai
teknologi alternatif dengan manfaat yang diperoleh antara lain produktivitas
padi dapat ditingkatkan, efisiensi input khususnya air dan kelestarian
lingkungan.
Dengan segala
keterbatasan yang ada, laporan ini masih jauh dari sempurna, namun diharapkan
dapat memberikan manfaat.
Jakarta, Januari
2008 Yayasan Aliksa Organik SRI
M. Iqbaly Noor
Ketua
ALIKSA
ORGANIC
SRI NAGRAK
DAFTAR
ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
II. TUJUAN, SASARAN, KELUARAN DAN PELAKSANAAN
III. HASIL PELAKSANAAN
IV. JADWAL ACARA
V. DOKUMENTASI
VI. RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
VII. PENUTUP
ALIKSA
ORGANIC
SRI NAGRAK
BACK
TO
NATURE
SAVE
THE
FUTURE !
I.
PENDAHULUAN
Budidaya padi
SRI organik mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 2000 yang diprakarsai
oleh tim Alik Sutaryat sebagai pengembang SRI Jawa Barat yang dilakukan
secara swadaya. Pada Tahun 2007 tim pengembang SRI Jawa Barat mendirikan
Yayasan Aliksa Organik SRI (YAOS). Berkat dukungan berbagai pihak Yayasan
ini telah melakukan kerjasama baik dengan Pemerintah, Bantuan Luar Negeri,
NGO dan pihak swasta serta swadaya petani. Dalam mengembangkan SRI organik
di beberapa Propinsi di Indonesia telah memberikan keunggulan nyata yaitu
usahatani ramah lingkungan, hemat air irigasi, hemat saprodi (terutama
benih), produksi tinggi diatas rata-rata nasional, mendaur ulang limbah,
memperbaiki kesuburan tanah, produksinya sehat, bebas residu kimia (beras
organik), harga berasnya diatas harga pasar dan berbasis kearifan lokal.
Melalui kerjasama Yayasan Aliksa Organik SRI dengan Medco Foundation dan
DPKLT serta Deptan telah diselenggarakan workshop Nasional SRI organic
di Wisma Maleber Cipanas dan dilanjutkan dengan acara panen raya perdana
padi SRI organik oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal
30 Juli 2007 pada lokasi percontohan SRI organik seluas 7,5 ha di Bobojong,
Cianjur Jawa Barat yang dihadiri oleh para pelaku SRI di seluruh Indonesia,
para Menteri terkait Kabinet Indonesia Bersatu, NGO, Luar Negeri, perbankan,
pihak swasta, pengamat, tokoh agama dan pihak Perguruan Tinggi . Pada
kesempatan UNFCCC Bali Budidaya padi SRI ini juga salah satu yang dipresentasikan
oleh Bapak Presiden Susilo Bambang Yudoyono kepada peserta konprensi dari
berbagai Negara.
Dari serangkaian
kegiatan diatas, budidaya metode SRI organik ini telah menyebar ke Seluruh
Indonesia bahkan ke beberapa Negara di dunia. Kita Bangsa Indonesia patut
bangga , bahwa tokoh SRI dunia menilai SRI organik di Indonesia adalah
SRI terbaik dan terbesar di Dunia yang mendapat dukungan dari Pemerintah,
pengusaha besar yang peduli lingkungan dan beberapa NGO. Untuk itu tokoh
SRI Dunia Prof. Norman Uphoff dari Cornel University USA datang ke Indonesia
untuk mengadakan workshop dengan berbagai Perguruan Tinggi, Lembaga Departemen,
dan pengembang di Indonesia, dan melakukan kunjungan ke beberapa Propinsi
untuk melihat langsung pengembangan SRI dan melakukan diskusi terbatas
bersama Yayasan Aliksa Organik SRI sebagai pengembang SRI organik Indonesia
di Nagrak dan Depok.
ALIKSA
ORGANIC
SRI NAGRAK
BACK
TO
NATURE
SAVE
THE
FUTURE !
II.
TUJUAN
Memperoleh
data, informasi melalui saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengembangkan
budidaya padi SRI Organik serta mengembangkan jaringan komunikasi antara
pelaku SRI khususnya di Jawa Barat. dan Ngawi Jawa Timur
Melakukan
evaluasi hasil penerapan pengembangan usahatani SRI ditinjau dari beberapa
aspek, serta memperkuat aspek teknis dan manajemen dalam penerapan SRI,
disamping permasalahan dan kendala yang dihadapi dilapangan dan upaya
pemecahannya.
III.
SASARAN
Sasarannya
adalah para pelaku SRI di Jawa Barat dan Ngawi Jawa Timur, Perguruan Tinggi,
Pemerintah, NGO, Pengamat dan Pihak Swasta
IV.
KELUARAN
Tersedianya
data, dokumentasi dan informasi dan pengalaman dalam pengembangan usahatani
SRI
Terbangunnya
jaringan komunikasi antara pelaku SRI
Penguatan
aspek teknis dan manajemen dalam penerapan SRI, disamping pemecahan
permasalahan dan kendala yang dihadapi dilapangan.
Diperolehnya
dukungan kebijakan, ilmu pengetahuan dan pendanaan untuk pengembangan
usahatani padi SRI organik kedepan
V.
PELAKSANAAN
a.
Waktu dan Tempat
Penyelenggaraan
kegiatan pertemuan workshop pengembangan SRI organik dilaksanakan pada
tanggal 16 s/d 17 Januari 2008 di Nagrak Organic Center Sukabumi –
Jawa Barat
Kunjungan
lapangan ke lokasi SRI di Kota Depok dan diskusi terbatas bersama Yayasan
Aliksa Organik SRI tanggal 18 Januari 2008 di Kantor Aliksa Kota Depok
b. Peserta
Workshop
SRI organik di Nagrak Organic SRI Center dihadiri oleh 103 peserta terdiri
dari :
Petani
pelaku SRI dari Jawa Barat 26 orang (Depok, Bogor, Kab./Kota Sukabumi,
Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis) dan 3 orang petani pelaku
SRI dari Ngawi Jawa Timur serta dari NAD 1 orang
Tim Aliksa
13 orang
Cornel
University USA Prof. Norman Uphoff dan Jurnalis dari Australia Victor
Lee
Pemerintahan
40 orang (Deptan 4 orang Dep.PU, 1 orang Balitpa 3 orang Bupati Kab.Sukabumi
5 orang ,
Diperta
Kab/Kota Sukabumi 6 orang, Diperta Kota Depok 6 orang Petugas Pemda
setempat/Camat, Lurah dan Polsek 15 orang), Pengamat/Swasta 17 orang
(Perum BULOG 3 orang, DPKLTS 2 orang, Maporina 3 orang, Majalah Padi
2 orang, Yaysan Permata 4 orang, Tokoh Pemuda Karang Taruna Jawa Barat
3 orang)
Perguruan
Tinggi 5 orang ( IPB, 2 orang, ITB, 3 orang, UNPAD 1 orang).
c.
Materi
Pelaksanaan workshop dilakukan dengan cara partisipatif, presentasi oleh
petani andalan SRI organik dan pleno, meliputi :
Persepsi
awal workshop SRI organik
Membangun
dan menyusun topik bahasan workshop
Presentasi
hasil pengalaman penerapan SRI organik
Pembahasan
poin penting hasil penerapan SRI organik
Presentasi
dan rumusan kesepakatan poin penting.
Menyusun
program dan aksi ke depan
Kemitraan
dalam pengembangan SRI
d.
Biaya
Jumlah dana yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan ini sebesar
Rp............................
secara rinci sebagaimana terlampir
ALIKSA
ORGANIC
SRI NAGRAK
BACK
TO
NATURE
SAVE
THE
FUTURE !
VI. HASIL PELAKSANAAN
Dari hasil
pelaksanaan workshop pengembangan SRI dapat dilaporkan hasil sebagai berikut
:
Penanaman,
dengan cara tanam tunggal, dangkal, akar horizontal membentuk huruf
L serta jarak tanam lebar.
Pemeliharaan,
meliputi: pengaturan air secara macak-macak, penyulaman, penyiangan
untuk pengendalian gulma, serta perbaikan aerasi tanah.
Penyemprotan
MOL dilakukan sebelum tanam dan setiap selesai penyiangan.
Pengendalian
hama dengan mempergunakan pestisida nabati.
b.
Permasalahan:
Permasalahan
pokok dalam pengembangan SRI organik antara lain meliputi :
Masalah Sosial Budaya
? Budaya
pembakaran jerami, tanam dalam serta penggenangan tanaman dan aplikasi
pestisida masih terjadi diberbagai kawasan persawahan.
? Terbatasnya kemampuan dan keterampilan petani serta petugas dalam
pengembangan SRI.organik
? Sumber kotoran hewan sebagai bahan kompos masih sangat terbatas.
? Pembuatan kompos masih dilakukan secara manual, sehingga memerlukan
biaya, waktu dan tenaga yang tinggi.
Masalah Kelembagaan
? Pengembangan SRI
organik dilakukan Petani masih secara individu, belum sepenuhnya dalam
kebersamaan kelompok
? Masih terbatasnya petugas penyuluh yang mengetahui dan memahami
usahatani padi metode SRI organik
? Dukungan nyata dari pihak terkait masih dirasakan terbatas.
? Aparat desa kurang mengetahui program SRI akibat terbatasnya informasi.
? Masih perlu terus dilakukan sosialisasi dan penyebaran informasi
tentang teknologi alternatif usahatani padi metode SRI.organik
Masalah
Ekonomi
? Adanya peningkatan biaya usaha tani apabila dalam penggunaan input
produksi dilakukan sepenuhnya dengan cara pembelian terutama kompos
? Lamanya proses pembuatan kompos.
? Belum adanya jaminan harga jual beras organik produk SRI.
? Di tingkat lapangan, harga beras organik sama dengan harga beras anorganik
.
? Belum dilakukannya standar mutu, pengujian dan sertifikasi beras organik.
? Belum adanya jaringan pemasaran yang efektif.
c.
Aspek Pengembangan
Proses pembelajaran yang meliputi :
? Pewilayahan perlu dilakukan melalui : survey lahan, inventarisasi
petani dan potensi wilayah
? Percepatan pengembangan SRI organik melalui sosialisasi dengan sasaran
: petugas, petani, pemuka agama dan tokoh masyarakat, birokrasi dan
legislatif.serta kepada pihak swasta melalui pengembangan Comunity Development
maupun CSR nya
? Pelatihan dengan substansi : Pembelajaran Ekologi Tanah dan SRI organik
? Pembuatan Demplot dan pendampingan berbagai study/kajian usahatani
SRI oranik bersama Perguruan Tinggi.
? Melakukan studi banding pada daerah lain yang sudah berhasil
? Menyelenggarakan Lokakarya (Field Day).
? Membangun jaringan pemasaran baik untuk domestik maupun eksport dengan
harga beras organik yang lebih menguntungkan petani
? Perlu adanya dukungan penuh dari Pemerintan khususnya Deptan dari
aspek Budidaya tanam padi SRI organik mulai proses pembelajaran, pendampingan,
pengembangan ternak dan pengembangan alat pengolah bahan organik serta
Dep. PU aspek irigasinya supaya benar-benar metode SRI hemat air ini
dapat memperluas areal pertanaman padi yang terairi
? Selain dukungan dari pihak pemerintah dan swasta juga untuk pengembangan
perlu mencari fanding ke lembaga Internasional yang peduli terhadap
perbaikan dan kelestarian lingkungan
Organisasi
:
Diperlukan adanya organisasi di tingkat kelompok pelaku SRI organik
yang
mengarah pada pengembangan usaha Koperasi tani yang integrated tidak
hanya padi, bisa sayuran, ternak dan ikan
Religius
: ? Diperlukan keterlibatan tokoh
agama/pesantren dan tokoh masyarakat dalam pengembangan pola tanam SRI.organik
? Diperlukan pelatih SRI yang mengetahui dasar-dasar yang berkaitan
dengan kaidah agama.
? Nilai-nilai keagamaan diperlukan dalam proses pembelajaran SRI dan
kegiatan seremonial (panen raya SRI organik oleh salah satu tokoh atau
ustad kondang dikalangan pemuda saat ini)
VII.
Jadwal Acara Workshop SRI organik di Nagrak Organic SRI Center dan Kunjungan
Prof. Norman Uphoff
ke Nagrak dan Depok
Rabu, 16 Januari
2008
14.00 – 18.00 - Chekin peserta
19.00 – 20.00 - Makan malam
20.00 – 22.00 - Pembukaan workshop SRI organik
- Menyusun pokok bahasan dan poin penting Yang akan dipresentasikan sebagai
ungkapan pengalaman
Kamis, 17
Januari 2008
09.00 – 10.00 - Ucapan selamat datang oleh Ketuan Yayasan Aliksa
(Iqbaly Noor)
- Sambutan Bupati Kab. Sukabumi (Sukmawijaya)
- Sambutan Ketua DPKLTS (Solihin GP)
- Sambutan Direktur PL, Deptan (Suhartanto)
10.00 –
12.00 - Presentasi Ungkapan/Testimoni oleh 5 orang petani pelaku SRI organik
dari 6 Kabupaten/Kota (Depok, Bogor, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya dan
Ciami) mencakup aspek teknis, Sosial, Ekonomi, budaya, pemasaran dan dukungan
(Political will, Infrastruktur, Kebijakan, Pembelajaran dan Peralatan)
12.00 –
13.00 - Meninjau laboratorium SRI organik untuk melihat langsung proses
pembelajaran, berbagai kajian dan study budidaya tanam padi SRI organik
serta proses pembuatan kompos, macam-macam jenis MOL, dan pestisida nabati
yang dibuat oleh petani - ISHOMA
13.00 –
Selesai - Presentasi, tanggapan dan diskusi bersama Prof. Norman Uphoff
dengan penterjemah Ahyar dan Victor lee
Jum’at,
18 Januari 2008
10.00 – 10.15 - Selamat datang Prof. Norman Uphof di Kantor ALIKSA
di Kota Depok
10.15 – 12.00 - Kunjungan lapangan dan tanam perdana SRI organik
di Meruyung Kota Depok
12.00 – 13.00 - ISHOMA
13.00 – 15.00 - Diskusi terbatas bersama petani SRI Kota Depok dan
Yayasan Aliksa Organik SRI
VIII.
DOKUMENTASI Workshop
SRI organik di Nagrak Organic SRI Center Cibadak, Sukabumi